Kotak Saran

tombol masukan dan saran

Selasa, 17 Februari 2015

Filsafat Islam

FILSAFAT ISLAM
Ø Pengertian Filsafat Islam
1.    Aktivitas berfikir
2.    Hasil pemikiran
3.    Ilmu yang mempelajari

Masalah yang dikaji yaitu:
Islam – wahyu yaitu al-Qur’an dan hadis.
·      Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan melalui perantara malaikat jibril
·      Hadis merupakan perkataan, perbuatan, taqrir (ketetapan) dari Nabi Muhammad saw.

Kesimpulan : Filsafat Islam adalah kegiatan berfikir secara mendalam dan obyektif dalam mengkaji Islam dalam rangka memperoleh kebenaran tentang Allah, manusia, dan alam.

Teori empirik : sesuatu dikatakan ada apabila sesuatu itu dapat dilihat oleh mata, dirasakan, diraba, di dengar, dan dicium baunya. Ukuran nyata adalah lima alat indra.

Filosof Islam yaitu orang orang yang melakukan kajian tentang islam.

Kontak antara filosof islam dan filosof Yunani
Mengapa filsafat Islam berkembang pesat di Persia ??
Karena dahulu ketika Islam menaklukan Persia itu sudah berkembang ilmu filsafat, maka pada saat itu mulailah filsafat Islam lahir dan berkembang dengan pesat.

Ø Al-kindi
Riwayat hidup : Abu Yusuf Yakub bin Ishak Ash Shihab bin Imran bin Ismail bin As’ad bin Qoya al Kindi, lahir di Kupah (Irak) tahun 185 H/801M.
Al-Kindi mempunyai ayah seorang gubernur di Kupah pada masa kekhalifahan al-Mahdi pada masa ini ditemukan ilmu bintang pada masa bani  Abbasiyah.

Pandangan Al-Kindi
1.    Sumber pengetahuan
·      Pengetahuan Empirik (indrawi)
·      Pengetahuan rasionalitas : Hukum yang menggunakan sebab akibat. Contoh “kenapa ada manusia karena ada orang tuanya”.
Logika tuhan : Matahari beredar, bulan beredar. Matahari, bulan, bintang beredar pada sumbunya. Sedangkan tidak ada manusia mengatur peredaran itu. Kesimpulanya berarti ada satu dzat yang mengatur  itu. Aris toteles mengatakan bahwa yang mengatur itu adalah tuhan.
·      Pengetahuan Israqi : ilmu yang diperoleh bukan karena indrawi ataupun sebab akibat, tetapi diberi.
·      Logika : ketika Nabi mengaku kepada Abu Bakar naik burok kemudian naik ke langit tujuh, kemudian kembali ketika subuh, dan menerima permintaan sholat Abu Bakar percaya.

2.    Metafisika
a.    Hakekat tuhan
·      Tuhan itu adalah hak, tiada sebelumnya  dan tidak akan pernah ada setelahnya.
·      Konsep tuhan itu qadim, tidak ada batas awalnya dan tidak ada batas akhirnya.
·      Tuhan itu tidak akan pernah tiada (kekal)-selalu ada.
b.    Bukti wujud tuhan
·      Baharunya alam
Hakekat perubahan itu selalu berubah. Menurut Al-Kindi bahwa alam selalu berubah dari ada menjadi tiada atau sebaliknya.
·      Keanekaragaman alam
·      Kerapian dan keseimbangan alam
c.    Sifat tuhan
·      Tuhan itu maha esa, menggambarkan tuhan itu satu-satunya
3.    Fisika
a.    Alam, manusia, bumi, planet, hewan, menurut Al-Kindi adanya alam bukan karena kebetulan, namun memang sudah ada yang merencanakan. Agar adanya sesuatu itu menjadi  penyebab adanya yang lain.
b.    Konsekwensi bahwa alam diciptakan oleh tuhan. Contoh: gunung krakatau yang dulu sudah hilang kini muncul lagi gunung anak krakatau. 

Ø Al-Farabi
Riwayat Al-Farabi : Abu Nashr Ibnu Audagh Al-Farabi.

Pandangan Al-Farabi:
1.    Metafisik
·       Al-Maujud – Wujud nyata (sesuatu itu ada karena dzatnya menghendaki dirinya ada).
 – Wujud mungkin (bisa ada bisa tidak) – wujud yang keberadaanya tidak di tentukan oleh dirinya tetapi ditentukan oleh wujud yang lain. Bisa wujud imateril bisa juga materil.
·       Hakekat Tuhan
·      Dzat yang sempurna yang adanya tanpa sebab yang tidak terdiri dari materi dan form (bentuk)
·      Sifat tuhan – tuhan sama sekali tidak mempunyai sifat. Karena apabila tuhan mempunyai sifat maka seakan-akan tuhan itu mempunyai zat dan sifat (pluralisme).
2.    Fisik – alam  ini sesuatu yang baru.  Artinya alam ini diciptakan dari tiada menjadi ada.


Ø Al-Razi
Riwayat Al-Razi : Abu Bakar Muhammad Ibnu Jabariyah Ibnu Yahya Al-Razi, Lahir di Rai (Iran) 251 H/865 M. Ahli kimia, pernah menjadi kepala rumah sakit di Rai.

Pandangan Al-Razi :
·      Al-Razi seorang rasionalis murni cenderung hanya mempercayai akal.
·      Stagment – tuhan segala puji baginya yang telah memberikan akal agar dengan akal kita bisa memperoleh yang sebaik-baiknya.
1.    Dengan akal manusia manusia bisa mengetahui sesuatu yang gelap
2.    Melihat sesuatu yangg jauh
3.    Memperoleh pengetahuan tentang tuhan
4.    Berfungsi sebagai pengendali dan pemerintah
5.    Akal berfungsi sebagai ukuran prima
6.    Yang membedakan satu manusia dengan manusia lain adalah akal

Ø Ibnu Maskawaih
Riwayat Ibnu Maskawaih : Abu Thalib al Hasin Ahmad bin Ya’kub bin Maskawaih, lahir di Rai (Iran) tahun 320 H/1932 M, disebut bapak etika Islam.
Ibnu Maskawaih membedakan antara hikmah dan filsafat. Hikmah merupakan keutamaan jiwa yang cerdas mengetahui segala yang ada baik masalah kemanusiaan maupun masalah ketuhanan. Sedangkan filsafat merupakan pemikiran.
Filsafat teoris (mengetahui sesuatu) dan praktis (melakukan sesuatu) merupakan kesempurnaan manusia yang mengisi potensinya dalam rangka mengetahui/memahami sesuatu.

Pandangan Ibnu Maskawaih :
1.    Pandangan tentang  metafisik – sesuatu yang tidak tetap
Bukti adanya Tuhan:
·      Tuhan itu esa
·      Tuhan tidak terdiri dari materi atau jisim dan bukan sunah (form) atau bentuk
·      Adanya gerak dan perubahan

Alam itu diciptakan  dari tidak ada menjadi ada tetapi proses pembuatanya melalui emanasi (limpahan), contohnya api.

2.    Pandangan tentang jiwa
Jiwa manusia dibagi menjadi tiga :
·      Rendah (nafsu kebinatangan) an-nafs al-badiniyah
·      An-nafs al-subu’iyah (jiwa kebinatang buasan)
·      An-nafs al-natiqoh (jiwa yang cerdas)
3.    Pandangan tentang nabi
·      Nabi seorang muslim yang memperoleh kebenaran karena pengaruh akal pertama (tuhan)
4.    Pandangan tentang kebaikan dan kebahagiaan
·      Kebahagiaan merupakan ukuranya bersifat universal
·      Kebahagiaan ukuranya adalah hati nurani. “kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan jiwa”.

Ø Al-Gazali
Riwayat Al-Gazali : Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Abu Hamid Al-Gazali, lahir di Thos (kurasa) 450 H/1058 M. Umur 25 tahun menjadi pejabat di sekolah Nizaniyah yang dipimpin oleh imam Harmain.
Buku yang sangat terkenal di dalam filsafat yaitu Tahafut Al-Falasifan.
Menurut Al-Gazali  fisafat ada 3 klasifikasi:
1.    Filsafat Materialis – mengarah kepada benda nyata.
2.    Naturalis (alam)
3.    Religius (ketuhanan) mengarah kepada keyakinan kepada tuhan

Ada lima pandangan filosof yang ia tolak :
1.    Alam yang diciptakan dari ada menjadi tiada
2.    Menolak pandangan ibnu sina yang mengatakan hal yang bersifat universal dan tidak mengetahui hal yang kecil
3.    Yang dibangkitkan di hari akhirat nanti adalah kedua-duanya
4.    Allah tidak memiliki sifat
5.    Alam itu kekal

Ø Ibnu Bajjah
Riwayat Ibru Bajjah : Abu Bakar Muhammad Ibnu Yahya al-Shaiqh, lahir di Saldosa (rusia) abad ke 5 H/ abad ke 11 M.

Pandanganya:
1.Al-Maujud – bergerak – jisin (materi) yang geraknya terbatas  (finite), kemudian bergeraknya itu ada yang menggerakan. Yang menggerakan itu berantai (berantai sampai pada penggerak utama. Penggerak utama itu bersifat azali (Qadim). Sementara gerakan jisim itu mustahil bergerak karena substansi dirinya sendiri. Gerakan tersebut berasal dari gerakan tak terbatas (infite).

– tidak betgerak

2.    Pandangan tentang jiwa
·      Setiap manusia memiliki jiwa. Jiwa tidak mengalami perubahan sebagaimana jasmani. Jiwa itu disamakan dengan roh. Kalau jiwa tidak berubah maka yang menghadap di alam akhirat nanti adalah jiwa atau roh.


3.    Pandangan tentang akal manusia
·      Dengan akal manusia dapat mengetahui segala sesuatu.
1.     Akal teoritis – pemikiran yang didasarkan pada indrawi
2.    Akal praksis – pemikiran yang di dasarkan pada rasionalitas

Ø Ibnu Tufail
Riwayat Ibnu Tufail : Abu Bakar Muhammad Ibnu Abdul Malik Ibnu Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tufail, lahir di cadx (salah satu provinsi di Granada) Spanyol, lahir pada tahun 506 H/1100 M.

Pandanganya:
1.    Metafisika
·      Alam ciptaan Allah dan bukan qadim
·      Manusia dengan dapat mengenal Allah
a.    Argumentasi gerak – Bukti adanya Allah itu karena ada gerak.
b.    Argumentasi Al-Ilahiyah – tidak ada sesuatu yang adanya karena kebetulan
2.    Pandanganya tentang sifat Allah
·      Allah tidak memiliki sifat walaupun Allah maha mendengar, melihat, tetapi itu bukan gambaran sifat melainkan gambaran dzat.
·      Tuhan itu maha mengetahui tapi sekali lagi ia bukan sifat tetapi memang ada selain daripada dzat.
3.    Pandangan tentang jiwa
·      Roh itu bergabung, yang kembali kepada tuhan hanya jiwa saja.
·      Jiwa manusia merupakan makhluk yang tertinggi martabatnya, tersusun dari jiwa dan jasmani. Setelah terjadi kematian jiwa itu melepaskan dirinya dengan badan dan melanjutkan tugasnya menghadap kembali kepada tuhan. Ada 3 kemungkinan:
1.    Jiwa akan masuk surga, jika sebelum meninggal mengenal Allah
2.    Masuk neraka mengenal Allah tetapi melakukan maksiat
3.    Jiwa yang tidak mengenal Allah

Tidak ada komentar: