Pernyataan Mario Teguh dan 'Anaknya' Ario Kiswinar Teguh Bertolak Belakang, Siapa yang
Jujur?
TRIBUNNEWS.COM - Publik dihebohkan dengan kemunculan
Ario Kiswinar Teguh yang mengaku sebagai anak motivator
Mario Teguh.
Melalui acara televisi Hitam Putih pada 7 September 2016, Ario
blak-blakan bercerita mengenai sosok yang dianggap menelantarkannya.
Beragam bukti, dari akte kelahiran, kartu keluarga hingga foto-foto,
digelontorkannya di hadapan sang pembawa acara Deddy Corbuzier.
Sementara, untuk menjawab pertanyaan Ario dan publik,
Mario Teguh pun muncul untuk memberikan klarifikasinya melalui televisi.
Tampil di program Sapa Indonesia Pagi di
Kompas TV, 9 September 2016, Mario mengklarifikasi kabar bahwa dirinya menelantarkan dan tidak mengakui Ario sebagai anak kandung.
Setelah ditelusuri TRIBUNNEWS.com, jawaban kedua pihak tersebut sangat bertolak belakang dan saling menuding.
Berikut perbandingan sejumlah pernyataan
Ario Kiswinar Teguh dan
Mario Teguh yang berhasil dirangkum TRIBUNNEWS.com:
1. Mario tidak mengakui Ario anaknya
Pria berkacamata tersebut mengatakan bahwa Mario tidak mengakui dirinya sebagai anak kandungnya sendiri.
"Kelihatannya begitu," ujar Ario saat ditanya Deddy Corbuzier bahwa apakah dirinya tidak diakui anak oleh
Mario Teguh.
"13 tahun lalu, dia (Mario) men-declare bahwa saya bukan anaknya," tambah Ario.
Jawaban Mario Teguh:
"Bayangkan, jika anak yang Anda sayangi mengatakan bahwa dia bukan
anak Anda, tapi anak laki-laki lain. Ario, kamu sebutkan nama mister x
yang jadi bahan pertengkaran saya dan ibumu, kamu katakan bahwa kamu
bukan anak saya."
2. 'Nggak usah cari papa'
Ario mengatakan dalam pertemuan terakhirnya pada usia 17 tahun,
Mario Teguh berkata, 'Nggak usah cari papa, nggak usah bertemu dulu.'
"Setelah pertemuan, keesokan harinya, dia (Mario) telepon dan ngomong 'Nggak usah cari papa, nggak usah ketemu dulu," ujar Ario.
Jawaban Mario Teguh:
"Tidak itu tidak benar, saya tidak pernah berkata seperti itu."
3. Ario ditelantarkan
Dalam acara Hitam Putih, Ario mengatakan dirinya tidak pernah disantuni dan cenderung ditelantarkan oleh
Mario Teguh.
"Selama ini beliau (Mario) tidak menyantuni secara materi. Saya
meminta peranannya sebagai ayah. Tapi, saya tidak santuni untuk kuliah,"
kata Ario.
awaban Mario Teguh:
"Ario Kiswinar tidak disantuni? Itu tidak benar. Dari (Ario) kecil, saya kirim uang, mainan, komputer besar untuk sekolah."
4. Ario tidak tahu di mana rumah Mario Teguh
Usai disuruh tidak bertemu, menurut Ario, dirinya bahkan tidak
mengetahui di mana tempat tinggal orang yang diakui sebagai ayahnya itu.
"Saya pernah coba hubungi, tapi hasilnya nihil. Saya bahkan tidak
tahu dimana dia tinggal," ujar Ario kepada presenter Deddy Corbuzier.
Bahkan, ketika lulus, Ario mencoba untuk mengontak Mario untuk mengundangnya datang ke pesta kelulusan.
"Entah mungkin nomornya sudah ganti atau apa?" ujar Ario.
Jawaban Mario Teguh:
"Kata-kata dia bahwa dia tak tahu alamat saya, itu nonsense (omong
kosong--red). Saya 10 tahun di televisi, tiap hari diumumkan jadwal
taping. Ada alamat untuk kontak. Dan keluarga saya di Surabaya sering
datang ke apartemen kami. Tidak ada alasan untuk tidak tahu alamat
saya."
5. Bukti-bukti digelontorkan Ario
Ketika diwawancarai oleh Hitam Putih, Ario membawa serangkaian bukti-bukti yang menunjukkan bahwa dirinya adalah anak Mario.
Bukti-bukti tersebut di antaranya kartu keluarga, akte kelahiran, buku nikah hingga foto-foto masa kecil Ario dan Mario.
Jawaban Mario Teguh:
"Ario, kalau kamu yakin kamu anakku, kamu datang bawa bukti surat-surat itu dan bilang 'papa aku anakmu'."
6. Isu orang ke-3, penyebab perceraian Mario Teguh
Ario menyebutkan bahwa penyebab perceraian
Mario Teguh dan ibunda Ario, Aryani Soenarto, adalah orang ke-3 alias selingkuh.
"Ada orang ke-3, iya itu aja. Pasti ada yang bilang gue cari sensasi,
saya bahkan tidak peduli. Tapi yang benar, harus disampaikan," ujar
Ario saat ditanya oleh Deddy.
Jawaban Mario Teguh:
"Saya bercerai tahun 92, menikah 95. Mana selingkuh. Dua tahun sudah.
Dan mantan mantan istri sudah menikah dua kali setelah cerai dengan
saya."
Dari rangkuman tersebut, banyak pernyataan yang bertolak belakangan,
kini tinggal publik yang bertanya-tanya: siapa yang benar? siapa yang
salah?